- Aku membaca, tetapi aku sering lupa apa yang telah aku baca. Itu semua bagaikan hujan dihalau angin dan terik, tiada guna.
- Kamu harus mempraktekkan apa yang telah kamu baca, maka pesan Illahi itu tak akan pernah kamu lupa.
- Jangan biarkan tanah yang subur menjadi tandus dipenuhi duri dan rumput liar. Olahlah hati dengan aliran kasih sayang, taburlah benih nama Tuhan dan cabutlah rumput-rumput keserakahan. Awasilah tanaman yang tumbuh dan pagarilah dengan disiplin, bersukacitalah bila bunga meditasi bermekaran dan gandum kebahagiaan dituai.
- Bila orang bernafas dalam udara yang harum dengan nama tuhan maka segala dorongan egois akan hilang. Bila nama Tuhan dinyanyikan, maka kisah mengenai asal-usul nama tersebut secara kudus dibawanya dan nuansa maknanya juga akan diingat. Itu bukanlah sekedar olah raga bagi lidah tetapi juga olah raga bagi pikiran, nama smaranam bermanfaat untuk menguatkan dengan tonik nada-nada surgawi memperbaikinya dengan tekanan pukulan gendang-gendang serta menyembuhkannya dengan obat suka cita illahi yang timbul dari pergaulan dengan orang baik.
- Bagaimana mungkin benih yang bagus akan tumbuh baik dalam medium yang gersang ? Siapkanlah dirimu menjadi medium dharma maka benih dharma akan tumbuh, berkembang, dan bersemi secara alami dalam dirimu.
- Kamu harus pahami bahwa kehidupan ini adalah sebuah proses. Bagaikan segemgam rumput yang melewati perut sapi kemudian keluar sebagai kotoran menjijikkan bagi kebanyakan orang, akan tetapi setelah kotoran itu mengering dan para petani memanfaatkannya sebagai pupuk, tanaman menjadi tumbuh subur dan pada gilirannya menghasilkan buah yang ranum. Jika pandangan dan pemahamanmu hanya terhenti pada satu proses tanpa menelusuri keterkaitan antar proses, maka kamu terjebak pada pandangan picik sebagimana pandanganmu terhadap kotoran sapi itu. Akan tetapi jika kamu menelusuri lebih lanjut, maka kamu akan menemukan bagaimana kotoran sapi dapat menghasilkan buah yang ranum, dan pada saat menikmatinya tak seorangpun memikirkan kotoran sapi yang menjijikan itu. Demikian pula kebahagiaan hidup tak pernah kamu nikmati manakala derita tiada pernah menjamahmu.
- Jika kamu merasakan dirimu lbih dari orang lain, ini pertanda kemunduran, jika orang lain menilaimu lebih dan kamu tidak terpengaruh oleh penilaian tersebut, itulah kemajuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar